3 KEBIASAAN ANEH INI CERMINAN OTAK YANG PINTAR


Tingkah dan prilaku manusia sehari-hari dapat dianggap sebagai cerminan dari kepribadian dan tingkat kecerdasan seseorang. Namun tidak semua fakta dan kenyataan di dunia ini terungkap dengan gamblang. Karena, bisa jadi orang yang suka menyendiri, tidak suka berteman, sering melontarkan becandaan ofensiv, ternyata mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi.

Ini bukti ilmiah yang menguraikan bahwa kebiasaan aneh ini merupakan cerminan dari otak yang pintar.

     1.  Senang menyendiri


Peneliti  dari LSE dan Singapore Management University menganalisis data dari 15.000 sampel tes IQ responden berusia 18 hingga 28 tahun.

Mereka menemukan, kebanyakan responden yang tinggal di permukiman padat dengan hasil IQ rendah dan tinggi ditemukan tidak bahagia.

Menariknya, hasil riset juga memperlihatkan bahwa mereka yang memiliki kecerdasan cemerlang dan memiliki banyak teman mengaku tidak bahagia.

Peneliti  pun menyimpulkan bahwa keramaian memberikan efek buruk pada orang-orang dengan IQ tinggi. Jadi, kebanyakan orang-orang yang cerdas lebih suka dalam kesendirian.

2. Malas bergerak


Anda berpikir, mereka yang hobi menonton televisi sepanjang hari, membaca buku selama berjam-jam, dan malam beraktivitas di luar rumah sebagai sosok yang pemalas.

Namun, hasil studi dari Florida Gulf Coast University yang memberikan uji kognitif pada puluhan responden, menemukan, mereka yang malas bergerak justru memiliki IQ tinggi.

Hobi duduk dan tidak mau banyak bergerak, menurut studi, merupakan tanda seseorang memiliki kemampuan berpikir yang luas dan mendetil.

3.  Suka bercanda sarkastik


Hasil penelitian dari University of Vienna memperlihatkan, mereka yang menikmati guyonan sarkastik dan ofensif memiliki kecerdasan verbal serta non verbal di atas rata-rata.

“Penelitian mendapatkan kesimpulan humor mengalami proses kognitif sama seperti komponen afektif yang baik. Variabel-variabel tersebut memengaruhi kemampuan dalam menciptakan konsep dan kecakapan eksekusi,” tulis para peneliti mengenai hasil akhir studi.


  Disadur dari Kompas.com