Siapa yang tak kenal dengan google earth, sebuah aplikasi berbasis pemetaan yang sangat mendunia. Sejak diluncurkan 12 tahun silam, aplikasi ini memukau jutaan pengguna di seluruh dunia. Melalui explorasi virtual, google earth dapat menjangkau sudut paling jauh di belahan bumi kita. Setelah dua tahun dalam tahap pengembangan, akhirnya google telah meluncurkan platform tersebut dengan beberapa fitur baru. Salah satunya adalah tur pemandu bangunan yang dirancang oleh arsitek terkenal dunia Zahra Hadid dan Frank Gehry.
Banyak fitur menarik yang terdapat dalam google earth luncuran terbaru ini, satu diantaranya adalah bagian yang dinamakan Voyager dimana pengguna dapat melakukan perjalanan 2D dan 3D. Melewati daftar museum di seluruh dunia, bangunan wisata yang dirancang arsitek kelas dunia, masuk kedalam bar yang pernah dikunjungi novelis dunia Ernest Hemingway dan banyak lagi.
"We think of Voyager as a storytelling platform," ucap Gopal Shah, product manager Google Earth. Dimasa lalu kami telah melakukannya dengan cara yang lebih sederhana dengan versi klasik. Sekarang kami ingin benar-benar membawa ini ke tingkat berikutnya dan itu melibatkan mitra yang menciptakan konten yang indah dan bijaksana, tambahnya.
"Dunia adalah tempat yang besar, dengan banyak permata didalamnya. Jadi kami menginginkan orang tidak hanya menemukannya hanya dengan sekali klik, tapi juga mengkontekstualisasikannya dengan mempelajari tentang lokasi mereka, apa yang membuat mereka begitu indah dan mengapa mereka relevan secara budaya, terang Gopal Shah.
Pengguna dapat mengklik melalui dek " Knowledge Card ", yang menyediakan paragraf pendek tentang lokasi yang diberikan. Selanjutnya google menyertakan bagian yang berjudul " I'm Feeling Lucky ", dimana klik akan mengirim anda ke sudut dunia yang acak. "I'm Feeling Lucky memungkinkan anda menemukan tempat-tempat yang sebelumnya tidak diketahui oleh anda.
Sumber: architecturaldigest.com gambar : google
Sumber: architecturaldigest.com gambar : google
