Senyum Lebar - Anak-anak selalu punya
impian untuk jadi superhero atau pahlawan. Biasanya mereka ingin jadi Superman,
Spider-Man atau Iron Man. Bocah 11 tahun inilah wujud nyata seorang pahlawan
sesungguhnya.
Liang Yaoyi adalah anak
laki-laki asal Shenzen, Guangdong, Tiongkok. Liang didiagnosa mengidap penyakit
kanker saat usianya 9 tahun, melansir People's Daily. Saat itu, Liang baru saja
pindah ke Shenzen bersama kakaknya untuk masuk sekolah.
Pada suatu hari, Liang
tiba-tiba merasa pusing. Keesokan harinya, dia mendadak kesulitan berjalan.
Saudara perempuannya akhirnya membawa Liang ke rumah sakit.
Ternyata setelah
diperiksa, Liang diketahui memiliki tumor di otaknya. Berbagai operasi dan
perawatan sudah dijalaninya. Namun, langkah-langkah itu tidak bisa
menghilangkan tumor di otaknya.
Saat dia sadar bahwa
waktu hidupnya sudah tidak lama lagi, Liang membuat sebuah keputusan besar.
Bocah tersebut mengatakan pada sang ibu bahwa dia ingin menyumbangkan organ
dalamnya. Alasannya pun sungguh mulia. Liang ingin menyelamatkan nyawa
anak-anak lain.
Guru sekolah Liang
mengatakan bahwa ternyata, selama dia sakit, bocah tersebut mempelajari tentang
donasi organ dari buku-buku di sekolahnya. Liang membaca sebuah kisah seseorang
yang menyumbangkan sumsum tulang untuk menolong penderita leukimia. Dia juga
membaca sebuah buku berjudul Immortal Eyes.
"Aku sudah melihat
banyak orang melakukan kebaikan dan aku rasa mereka hebat. Aku juga ingin
menjadi anak yang hebat," kata Liang pada sang ibu, Li Qun.
Liang juga mengatakan bahwa menyumbangkan organ adalah cara lain untuk tetap hidup. Liang akhirnya meninggal pada 6 Juni 2014.
Liang juga mengatakan bahwa menyumbangkan organ adalah cara lain untuk tetap hidup. Liang akhirnya meninggal pada 6 Juni 2014.
Dokter mengambil hati
dan ginjalnya yang digunakan untuk transplantasi orang yang membutuhkan. Para
karyawan rumah sakit yang menemani saat-saat akhir Liang sangat tersentuh
dengan keberaniannya. Seorang pegawai berhasil mengabadikan momen dimana para
dokter membungkukkan badan, memberi penghormatan pada bocah berusia 11 tahun
tersebut.
Para dokter memberi
hormat sebanyak 3 kali untuk menunjukkan penghargaan terbesar untuknya.
Terlihat pula sang ibu yang terlihat menangis di ujung lorong rumah sakit.
Liang selalu bercita-cita menjadi seorang pebisnis yang sukses. Dia ingin
membahagiakan sang ibu, Li Qun.
Liang dipastikan
meninggal sebagai pahlawan. Dia akan terus hidup dalam organ yang sudah ia
sumbangkan.
Disadur dari : batam.tribunnews.com